Kamis, 20 Oktober 2016

MATEMATIKA BERSUMBER EMPIRISME (ARTIKEL 5)

Matematika Bersumber Empirisme
               
Sesuatu yang ditemukan atau  diciptakan pasti mempunyai sumber. Ada dua sumber pendapat yang menyatakan suatu kebenaran matematika, dua pendapat ini juga menjadi sumber dari berkembangnya matematika. Renes Decartes dan Leibniz adalah pelopor dari rasionalis. Mereka berkeyakinan bahwa pengetahuan matematika ada dalam pikiran kita. Matematika termasuk dalam ilmu logika atau penalaran yang berasal dari otak atau pikiran setiap individu. John Locke dan David Hume, mereka berpendapat bahwa matematika bersumber dari pengalaman. Matematika bersumber dari pengalaman bisa kita ambil contoh ketika kita melakukan jual beli, dari pengalaman jual beli kita juga sudah dapat mengenal matematika. John Stuart Mill berpendapat bahwa kebenaran matematika dapat diperoleh dengan melakukan generalisasi kegiatan penemuan konsep-konsep empiris. Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh tokoh-tokoh tersebut tidak ada yang salah karena matematika lahir, ditemukan, dan diungkapkan karena pikiran dan pengalaman yang dimiliki oleh matematikawan yang selama ini telah berperan besar dalam perkembangan matematika. Disini kita akan membahas asal matematika yang bersumber dari pendapat John Locke.
                Pendapat John Locke berebeda dengan pendapat Renes Decartes yang mengutarakan tentang rasionalisme, sedangkan John Locke berpendapat tentang empirisme. Empirisme merupakan sebuah paham yang menganggap bahwa pengalaman adalah sumber pengetahuan. Empirisme juga berarti sebuah paham yang menganggap bahwa pengalaman manusia didapat dari pengalaman-pengalaman yang nyata dan faktual. Empiris lawan dari rasionalisme. Empirisme berpendapat bahwa pengetahuan tentang kebenaran yang sempurna tidak diperoleh melalui akal, melainkan diperoleh atau bersumber dari panca indera manusia yaitu mata, lidah, telinga, kulit dan hidung.
Ajaran-ajaran pokok dari empirisme, sebagai berikut :
1.       Pandangan bahwa semua ide atau gagasan merupakan abstraksi yang dibentuk dengan menggabungkan apa yang dialami.
2.       Pengelaman inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan dan bukan akal atau rasio.
3.       Semua yang kita ketahui pada akhirnya bergantung pada data inderawi.
4.       Semua pengetahuan turun secara langsung, atau disimpulkan secara tidak langsung dari data inderawi (kecuali beberapa kebenaran definisional logika dan matematika).
5.       Akal budi sendiri tidak dapat memberikan kita pengetahuan tentang realitas tanpa acuan pada pengalaman inderawi dan penggunaan panca indera kita. Akal budi mendapat tugas untuk mengolah bahan-bahan yang diperoleh dari pengalaman.
6.       Empirisme sebagai filsafat pengalaman mengakui bahwa pengalaman sebagai satu-satunya sumber pengetahuan.
John Locke mengatakan bahwa tidak ada ide-ide yang diturunkan, sehingga dia menolah ide bawaan. Menurut John Locke semua ide diperoleh dari pengalaman dan terdiri atas dua macam, yaitu ide-ide sensasi yang diperoleh dari panca indera dan ide refleksi yang diperoleh dari berbagai kegiatan budi.
John Locke berpendapat bahwa asal matematika bersumber dari pengalaman atau empirisme. Empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan dan mengecilkan peranan akal. Sebagai suatu doktrin empirisme adalah lawan dari rasionalisme. Empirisme memiliki keyakinan bahwa semesta adalah sesuatu yang hadir melalui data indrawi dan kebenaran yang sempurna tidak diperoleh melalui akal, sehingga pengetahuan harus bersumber pengalaman dan pengamatan yang empirik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar